Bidang Ilmu Komputer

IZZUL XII MM 1 & 2

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: IZZUL XII MM 1 & 2
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

SURAT PERNYATAAN Nomor : 021.242/SMK.I/VI/2020 Yang bertanda tangan di ba h wa ini : I. Nama ...

<img height="113" src="file:///C:/Users/ARDIAN~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029" width="681" /><o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

SURAT PERNYATAAN<o:p></o:p>

Nomor:
021.242/SMK.I/VI/2020<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

<o:p> </o:p>

Yang bertanda tangan di bahwa<a name="_GoBack"></a> ini :<o:p></o:p>

I.           
Nama                   : Toip, S.Kom.<o:p></o:p>

II.           
Jabatan                : Kepala Sekolah<o:p></o:p>

III.           
Instansi                : SMK Izzul Islam Salem<o:p></o:p>

IV.           
H<o:p></o:p>

V.           
H<o:p></o:p>

VI.           
H<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Menyatakan bahwa:<o:p></o:p>

Nama                               :
Saepul Aripin, S.Kom<o:p></o:p>

NIK                                 :
3329010802910002<o:p></o:p>

Tempat/ Tgl Lahir            : Brebes, 08 Februari 1991<o:p></o:p>

Program keahlian             : Teknik Komputer dan Informatika<o:p></o:p>

Kompetansi keahlian       : Multtimedia<o:p></o:p>

Mapel ajar                        : Teknik Pengolahan Audio dan Video, dan
Multimedia Interaktif<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Adalah Benar-benar guru yang masih
aktif di SMK Izzul Islam Salem<o:p></o:p>

Demikian surat pernyatan ini dibuat dan di pergunakan sebagai
mestinya.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

<img height="155" src="file:///C:/Users/ARDIAN~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="image2.jpeg" width="215" />Salem, 1 Juni 2020

Kepala Sekolah,

<o:p> </o:p>

Toip, S.Kom.

https://bidangilmukomputer.blogspot.com/<o:p></o:p>

IZZUL XII MM 1 & 2

SURAT PERNYATAAN Nomor : 021.242/SMK.I/VI/2020 Yang bertanda tangan di ba h wa ini : I. Nama ...

Fungsi Prinsip – prinsip Dasar Animasi

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: Fungsi Prinsip – prinsip Dasar Animasi
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

Saat ini gambar menjadi lebih unggul sebagai media penyampaian informasi karena gambar memiliki makna yang lebih padat daripada tulisan. Sei...

<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQPMUY9bVNLOCZjzp3ML53Kxz5KtGcslnw8potOsRPo2IEA4f_GC3jJZ-e9X5MDg_cRqIwZbU639uCULmfhXvyro8BkchFtTQmZXeRaHyKIIKRU6-2-EYsi9G_HHcPPk0rqHsQYohabEm/s1600/Untitleds.png"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQPMUY9bVNLOCZjzp3ML53Kxz5KtGcslnw8potOsRPo2IEA4f_GC3jJZ-e9X5MDg_cRqIwZbU639uCULmfhXvyro8BkchFtTQmZXeRaHyKIIKRU6-2-EYsi9G_HHcPPk0rqHsQYohabEm/s200/Untitleds.png" /></a> Saat ini gambar menjadi lebih unggul sebagai media penyampaian informasi karena gambar memiliki makna yang lebih padat daripada tulisan. Seiring dengan berkembangnya teknologi media, tulisan kemudian muncul sebagai gambar dalam layar komputer ketika diasosiasikan dalam bidang periklanan. Akan menjadi lebih menarik ketika gambar-gambar ini disuguhkan dengan kemampuannya untuk dapat bergerak. Animasi merupakan serangkaian gambar yang bergerak. Pengaruh yang ia berikan akan menjadi semakin besar dibandingkan kemampuannya ketika ia statis sebagai gambar biasa. Penyampaian informasi menggunakan animasi juga dapat dimanipulasi sedemikian rupa hingga pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh khalayak umum ataupun dibuat khusus sehingga hanya dapat dimengerti oleh mereka dengan pendidikan tertentu. Seperti pada pertemuan sebelumnya 12 prinsip dasar animasi pertama kali diperkenalkan oleh animator kawakan dari Walt Disney Studios, yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston, sekitar tahun 1930 yang ditulis dalam bukunya berjudul “The Illussion of Life”. Fungsi Utama dari Prinsip – prinsip Dasar Animasi adalah agar setiap animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis, dengan gerakan yang alami. Sebab dua tokoh animasi tersebut menciptakan prinsip – prinsip tersebut dengan maksud agar sebuah Karakter mampu melakukan gerakan nyata baik itu benda, hewan maupun manusia dengan semirip mungkin. Pada dasarnya prinsip animasi adalah teori dasar fisika yang di aplikasikan pada animasi karakter. Namun secara spesifik bisa di artikan sebagai teori dasar yang wajib dimiliki oleh animator menghidupkan karakter animasinya Prinsip animasi diatas dalam penerapannya tentu lebih tergantung pada sang animator. Semakin profesional seorang animator dalam menguasai, mengoptimalkan dan mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam membuat animasi secara keseluruhan, tentunya ide cerita akan selalu menarik dan menghasilkan sebuah film animasi yang sangat dinamis dan tidak membosankan bahkan untuk kalangan yang bukan merupakan target utama pengguna. Di dalam mengaplikasikan prinsip animasi ini, bayangkanlah bahwa setiap gambar dalam animasi kita itu adalah sebuah penampilan di panggung yang mana kita sebagai sutradara harus memastikan bahwa ide cerita dari setiap detail penampilan harus tersampaikan dengan sempurna pada para penonton. Hal ini berarti kita harus memastikan bahwa setiap gerakan, ekspresi, dan mood dari si karakter harus terlihat jelas dan tidak disalahartikan. Karena dalam beberapa kasus film animasi, prinsip yang di terapkan tidak di imbangi dengan ide cerita yang cemerlang. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadinya kegagalan produksi. Diluar itu fungsi dari prinsip animasi banyak di manfaatkan sebagai perantara komunikasi antar pembuat film animasi (studio) dengan penonton atau penikmat film. Dengan prinsip animasi seorang animator dapat menyisipkan ekspresi karakter dan menarik perhatian para audien. Sehingga penonton bisa terhibur dengan adegan lucu, sedih, menggemaskan, jengkel, atau empati lain yang dihadirkan karakter melalui penerapan prinsip animasi. Penerapan prinsip animasi sebagai media hiburan bagi penonton. Dengan penggarapan prinsip animasi yang serius dan tepat mampu menghadirkan produk animasi yang memiliki daya jual. Fungsi hiburan ini biasanya digunakan pada film, video game, video klip, dan laiin lain. Prinsip animasi juga digunakan untuk media presentasi materi tertentu. Fungsi prinsip ini digunakan untuk membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku dan menarik audiens, dan diharapkan dapat tercapainya penyampaian In formasi secara efektif dan efisien. Karena Presentasi menjadi menarik dan tidak membosankan, memperindah tampilan presentasi, memudahkan saat menyajikan presentasi, mempermudah penggambaran dari sebuah materi yang hendak di sampaikan. Saat ini animasi adalah media yang sangat popular di bidang multimedia. Seiring dengan perkembangan teknologi seorang animator menjadi lebih mudah untuk menerapkan prinsip animasi pada sebuah produk animasi. Dan pengaruh Prinsip animasi terhadap metode penyampaian informasi pada khalayak umum. Fungsi lain dari prinsip animasi adalah di dunia periklanan, karena penerapan prinsip ini mampu menjadi daya tarik bagi sebuah produk. Sehingga konsumen menjadi tertarik untuk membeli atau memiliki. Karena dalam bidang ini prinsip animasi bisa menjadi fungsi hias yang mempercantik tampilan iklan. Kaidah atau prinsip animasi digunakan pada saat animator akan membuat sebuah film animasi 3D ataupun 2D. Kedua belas prinsip ini harus selalu digunakan, karena dalam pembuatan film animasi ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. Jika salah satu dari prinsip ini tidak ada maka animasi yang dibuat akan terkesan berbeda, namun tetap bisa disebut animasi. Kedua belas prinsip animasi banyak diterapkan dalam film animasi produksi Disney atau Pixar. Sedangkan pada film animasi produksi Jepang atau biasa disebut Manga kedua belas prinsip ini tidak di gunakan semuanya, animasi seperti ini disebut dengan limited animation. Hak Cipta © 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

Fungsi Prinsip – prinsip Dasar Animasi

Saat ini gambar menjadi lebih unggul sebagai media penyampaian informasi karena gambar memiliki makna yang lebih padat daripada tulisan. Sei...

Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

1) Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi Kelahiran animasi sudah dimulai sejak jaman batu yaitu lebih dari 15000 tahun yang lalu...

<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBCZUT8Kcc_4v73JDFArMLIdtWLp-TvRhD4qvqWOK1j5uw956MA8GpHiSzNfwu8s0Rxpigc7X7hXx0ONos_P9py2odum0FxL0wfuxpJWUBfnjHrxAZzp2J8SHOWO2KmzblMCYhuSt1bIjo/s1600/Untitleds.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBCZUT8Kcc_4v73JDFArMLIdtWLp-TvRhD4qvqWOK1j5uw956MA8GpHiSzNfwu8s0Rxpigc7X7hXx0ONos_P9py2odum0FxL0wfuxpJWUBfnjHrxAZzp2J8SHOWO2KmzblMCYhuSt1bIjo/s200/Untitleds.png" width="165" /></a></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
1) Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi</blockquote>
</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kelahiran animasi sudah dimulai sejak jaman batu yaitu lebih dari 15000 tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lukisan dan cerita bergambar pada dinding gua jaman paleolitikum. Berabad-abad kemudian perkembangan cerita bergambar sampai pada bangsa Mesir kuno yaitu pada tahun 2000 SM yang sering sekali menggambar subjek yang diceritakan dalam bentuk pergerakan. Salah satu gambar yang ditemukan adalah beberapa gambar posisi gulat pada jaman Mesir. Kebiasaan menggambar ini juga diikuti oleh bangsa Yunani dan Romawi. Perkembangan cerita bergambar pada jaman kuno inilah yang merupakan cikal bakal teknik animasi jaman sekarang.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pada tahun 1914, Winsor McCay membuat animasi bernama Gertie the Dinosaur. Pada tahun berikutnya Otto Mesmer membuat animasi bisu dengan plot cerita terkenal yaitu Felix the Cat.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pelopor dunia animasi adalah Walt Disney dan Roy Disney. Pada tahun 1923 mereka membuat animasi fantasi disertai iringan musik dengan tokoh kartun seekor tikus bernama Mortimer, sebuah tokoh cikal bakal Mickey Mouse. Setelah sukses dalam menghidupkan Mickey Mouse mereka membuat animasi "White snow and seven dwarfs" dan berbagai animasi lainnya yang sukses sampai sekarang dinaungi oleh Pixar Animation.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang hingga saat ini. Untuk menjadi sebuah animasi yang menarik secara visual maka muncul teori yang dinamakan Prinsip – prinsip Animasi.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
 Prinsip – prinsip Animasi di gunakan para animator sebagai pakem atau pedoman utama Gambar bergerak menjadi lebih hidup. Secara sederhana prinsip kerja animasi adalah dengan: Menumpuk beberapa gambar secara bergantian dan berurutan Contoh: Prinsip kerja animasi dengan menumpuk beberapa gambar secara berurutan dalam tempo yang cepat. Gambar akan ditampilkan mulai dari urutan pertama sampai terakhir sehingga seolah olah gambar yang ada misalnya gambar bola bergerak dari bawah keatas. Kecepatan gerak bola tergantung pada delay antar gambar. Semakin kecil delay maka akan semakin cepat pula gerakan bola itu. Langkah ini juga merupakan cara pembuatan kartun-kartun klasik.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Maka secara umum prinsip dasar animasi adalah Prinsip-prinsip yang digunakan seorang animator untuk mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip dasar ini animasi ini sebenarnya paling pas digunakan untuk animasi kartun.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Dua orang animator profesional Thomas dan Ollie Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney. Merekalah yang merumuskan kedua belas prinsip animasi tersebut. 12 prinsip dasar animasi ini diciptakan pada tahun 1930, dan dikenalkan pertama kali pada tahun 1981 lewat buku mereka The Illusion of Life: Disney Animation. Munculnya 12 prinsip animasi karena dapat menciptakan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter animasinya. Selain itu juga untuk menunjukkan suatu ekspresi dan kepribadian suatu karakter. Fungsi dari prinsip animasi itu sendiri adalah supaya setiap animasi yang dibuat terlihat menarik, dramatis dan dengan gerakan yang alami (realistis).</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
2) Pentingnya Prinsip Dasar Animasi</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Awal mula perkembangan animasi dipengaruhi oleh keberadaan komik-komiknya. Seperti di Perancis dan Swedia yang terkenal dengan komik Doc Martin dan Tintin. Perkembangan komik yang sedemikian pesat telah melahirkan banyak tokoh-tokoh kartun eropa terkenal, diantaranya selain Doc Martin dan Tintin adalah Asterix dab Obelix, Johan dan Pirlouit, steven sterk, Lucky Lucke, Smurf, dll</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
 </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Karakter komik tersebut akan menjadi lebih menarik ketika gambar-gambar ini disuguhkan dengan kemampuannya untuk dapat bergerak. Animasi merupakan serangkaian gambar yang bergerak. Pengaruh yang ia berikan akan menjadi semakin besar dibandingkan kemampuannya ketika ia statis sebagai gambar biasa. Penyampaian informasi menggunakan animasi juga dapat dimanipulasi sedemikian rupa hingga pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh khalayak umum ataupun dibuat khusus sehingga hanya dapat dimengerti oleh mereka dengan pendidikan tertentu.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Dengan Prinsip dasar tersebut Animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang hingga saat ini.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
3) Mengetahui Konsep Dasar Prinsip Animasi</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai bentuk dari pengungkapan (expression) mereka. Hal ini adalah yang mendasari munculnya 12 Prinsip Animasi. Konsep utama yang Mendasari Teori Prinsip – prinsip Animasi adalah fenomena kelemahan mata manusia yang disebut : persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola.</blockquote>
 
Hak Cipta © 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi

1) Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi Kelahiran animasi sudah dimulai sejak jaman batu yaitu lebih dari 15000 tahun yang lalu...

Peta Konsep Mata Pelajaran Teknik Animasi 2D

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: Peta Konsep Mata Pelajaran Teknik Animasi 2D
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

Gambar dibawah ini menjelaskan peta konsep mata pelajaran Teknik Animasi 2D Untuk kelas XI Semester 1.

Peta Konsep Mata Pelajaran Teknik Animasi 2D

Gambar dibawah ini menjelaskan peta konsep mata pelajaran Teknik Animasi 2D Untuk kelas XI Semester 1.

PEMBENTUKAN TIM KERJA

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: PEMBENTUKAN TIM KERJA
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

1. AlasanMembentuk TIM KERJA Ada sejumlah alasan mengapa seseorang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya : Rasa aman. ...

<div align="center" class="MsoTitle" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZquz0Jl_1aCNEjWeNZ8RHAz9eAPUqV8AOM-l8QuA-AndQW-99s6jaksrA5TFYslBElC5xXiBhdM9bYhXNrhyphenhyphenDECJ42EwnaCKyLPcUR31GyFE_QB21xC_P4_7LVUB7i02L9tZe7t9lShsS/s1600/Jaringan+Kerja+Proyek+Komputer+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZquz0Jl_1aCNEjWeNZ8RHAz9eAPUqV8AOM-l8QuA-AndQW-99s6jaksrA5TFYslBElC5xXiBhdM9bYhXNrhyphenhyphenDECJ42EwnaCKyLPcUR31GyFE_QB21xC_P4_7LVUB7i02L9tZe7t9lShsS/s320/Jaringan+Kerja+Proyek+Komputer+2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
 </div>
<div style="text-align: left;">
1.     AlasanMembentuk
TIM KERJA</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 31.5pt; text-align: justify;">
Ada
sejumlah alasan mengapa seseorang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya :<o:p></o:p></div>
<ol>
<li>Rasa aman. </li>
<li>Status dan harga diri. </li>
<li>Interaksi dan afiliasi. </li>
<li>Pencapaian tujuan.</li>
<li>Kekuasaan. (Raymour, 2014)</li>
</ol>
2.      Tahap Pembentukan TIM KERJA 
3.     Beberapa Masalah Utama Dinamika TIM KERJA 4.     Kriteria Anggota TIM KERJA 
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Pembentukan kelompok pada dasarnya merupakan suatu rangkaian
proses yang dinamis, terdiri dari bebera pafase yaitu :<o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.      Forming
(pembentukan)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Fase ini merupakan fase awal dimana keadaan ketidakpastian akan tujuan,
struktur dan kepemimpinan kelompok harus dihadapi.  
Fase ini berakhir pada saat para anggota mulai berfikir bahwa diri mereka adalah bagian dari sebuah kelompok.<o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
b.     Storming
(merebuthati)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Fase ini dicirikan oleh adanya konflik intra
kelompok. Anggota menerima keberatan kelompok tetapi menolak pengendalian kelompok oleh individu tertentu. Fase ini selesai manakala didapatkan hierarki kepemimpinan  yang relatif jelas di dalam kelompok. <o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
c.      Norming
(pengaturannorma)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify;">
Fase ini menggambarkan adanya perkembangan hubungan dan kelompok menunjukkan adanya kohesi
(kepaduan). Fase ini berakhir dengan adanya struktur kelompok yang semakin solid
dan terjadi perumusana yang benar dan diterima atas berbagai harapan serta perilaku kelompok. <o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
d.     Performing
(melaksanakan)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Fase ini memperlihatkan fungsi kelompok berjalan dengan baik dan diterima oleh anggota . Jadi di
sini energi kelompok sudah bergerak dari tahap saling mengenal dan saling mengerti ke pelaksanaan tugas-tugas
yang ada.<o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
e.      Anjourning
(pengakhiran)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Fase ini merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok yang
bersifat temporer, yang di
dalamnya tidak lagi berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugas tetapi dengan berakhirnya rangkaian kegiatan.<w:sdt citation="t" id="1580176613"> (Muzakki,
 2016)</w:sdt><o:p></o:p> 
<w:sdt citation="t"> </w:sdt></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.      Kepemimpinan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Masalah kepemimpinan bersifat strategis karena dapat menentukan efektif tidaknya
proses kelompok.<o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
b.     Pengambilankeputusandanpemecahanmasalah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah biasanya merupakan inti dari tugas atau misi kelompok. Pengambilan keputusan kelompok
di dalam praktek biasanya lebih banyak sulitnya daripada mudahnya. 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
c.      Komunikasi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang
berinteraksi satu sama lain sehingga masalah komunikasi memegang peran sentral. <o:p></o:p> 
 </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
d.     Konflik<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di
dalam kelompok boleh jadi tidak dapat dihindari. Hal
ini berpotensi menjadi konflik sehingga sasaran yang
ditetapkan gagal dicapai atau bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri. <w:sdt citation="t" id="-1754968291">(admin,2012) </w:sdt>yang di pegangnya selama kehidupan kerja.</div>

PEMBENTUKAN TIM KERJA

1. AlasanMembentuk TIM KERJA Ada sejumlah alasan mengapa seseorang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya : Rasa aman. ...

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK

SMK IZZUL ISLAM SALEM

Link Author

Title: SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK
Author: SMK IZZUL ISLAM SALEM
Rating 5 of 5 Des:

A. KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK 1) SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK Kulit muka/cover/sampu...

<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJA4XY1PKYGKhTV1F-tZp6xZQ7U6whbkxvMgVXVvCuxwGLemsLXJHoR7YK431ZBJKCVSwAH_s_-zAqIps8CW1YuqjgOt605losc-5ek2lyp8X6uhgzbaWXbVr76O7_BuoXOMETZljTE2uH/s1600/Jaringan+Kerja+Proyek+Komputer+2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJA4XY1PKYGKhTV1F-tZp6xZQ7U6whbkxvMgVXVvCuxwGLemsLXJHoR7YK431ZBJKCVSwAH_s_-zAqIps8CW1YuqjgOt605losc-5ek2lyp8X6uhgzbaWXbVr76O7_BuoXOMETZljTE2uH/s200/Jaringan+Kerja+Proyek+Komputer+2.jpg"></a></div>
 
<div>
<div style="text-align: center;">
A. KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK</div>
<div style="text-align: center;">
 </div>
1) SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK 
<ul>
<li>Kulit muka/cover/sampul</li>
<li>Judul dan Identitas (isinya sama dengan cover/kulit muka/sampul)</li>
<li>Lembar Persetujuan (dari Pembimbing)</li>
<li>Lembar Pengesahan (dari Ketua Program studi)</li>
<li>Pernyataan Keaslian Proyek Akhir</li>
<li>Kata Pengantar</li>
<li>Abstrak</li>
<li>Halaman i : </li>
<ul>
<li>Daftar Isi</li>
<li>Daftar Tabel (bila ada)</li>
<li>Daftar Gambar (bila ada)</li>
<li>Daftar Simbol, Singkatan, dan Istilah (bila ada)</li>
</ul>
</ul>
(Daftar Isi, Daftar Tabel, dan seterusnya, selama masih muat dalam satu halaman, maka diuraikan dalam satu halaman. Bila tidak muat, maka disambung pada halaman berikutnya, yaitu halaman ii, iii, dan seterusnya)(Admin, 2015) 
<ul>
<li>BAB 1 PENDAHULUAN</li>
</ul>
          1.1 Latar Belakang 
          1.2 Perumusan Masalah (termasuk batasan masalah) 
          1.3 Tujuan 
          1.4 Kontribusi (bila ada) 
          1.5 Metode Penulisan 
          1.6 Sistematika Pembahasan 
<ol>
</ol>
<ul>
<li>BAB 2 LANDASAN TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA / TEORI DASAR</li>
</ul>
           2.1. Pengertian 
           2.1. Dan seterusnya 
<ol>
</ol>
<ul>
<li>BAB 3 METODE PENELITIAN ATAU PENGUMPULANDATA</li>
</ul>
           3.1. Diagram Alir 
           3.2. Dan Seterusnya 
<ul>
<li>BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN</li>
</ul>
           4.1. Analisa Perhitungan Perencanaan Cover 
           4.2. Dan Seterusnya 
<ul>
<li>BAB 5 PENUTUP</li>
</ul>
           5.1. Kesimpulan 
           5.2. Saran 
<ul>
<li>Daftar Pustaka</li>
<li>Lampiran 1 dan seterusnya</li>
<li>(Lampiran terakhir, lalu disudahi dengan Daftar Riwayat Hidup)(Admin, Penuntun Penulisan Laporan Proyek Akhir Praktikum, 2011)</li>
</ul>
2) TATA CARA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK 
<ul>
<li>Format Penulisan.</li>
<ul>
<li>Warna sampul : RPL Hijau Tua, TKJ Merah Hati</li>
<li>Ukuran kertas A4 , 70-80 gram</li>
<li>Ukuran margin atas (3), bawah (4), kiri (4), Kanan(3).</li>
<li>Font : Tahoma 12</li>
<li>Istilah asing ditulis dengan huruf miring (italic).</li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li>Penomoran halaman: penomoran halaman di bawah (footer) posisinya di kanan.</li>
</ul>
<ul>
<li>Penomoran Bab : Tulisan ‘BAB’ + angka romawi dalam huruf besar seperti: BAB I, BAB II,</li>
</ul>
<ul>
<li>Penomoran sub bab/pasal/butir : maksimal 3 nomor berhirarki, seperti : 2.1.1.</li>
<ul>
<li>Untuk penomoran hirarki lebih lanjut menggunakan huruf kecil seperti : a, b, c, tingkat    terakhir dalam bentuk butir (bullet).</li>
<li>Lampirandiberinomordenganangkaromawibesardandiberinama, contoh:</li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li>Lampiran ITampilanlayar`</li>
</ul>
<ul>
<li>Penomoran Halaman Lampiran : LI.1, LI.2, L III.1, dst.</li>
<ul>
<li>Gambar diberi nomor sesuai nomor bab dan urutan serta diberi nama. Contoh : Gambar 4.1 Konteks Diagram (diletakkan di bawah gambar).</li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li>Tabel diberi nomor dan diletakkan di atas tabel. (diletakkan di atas tabel). Contoh : Tabel 3.2 Daftar kebutuhan fungsional</li>
</ul>
<ul>
<li>Daftar pustaka terdiri dari kumpulan bahan acuan yang teriri dari nama pengarang, judul buku (dengan huruf tebal dan miring) , Cetakan/Edisi, nama penerbit, Kota, dan Tahun (admin, 2009)</li>
</ul>
<ul>
<li>Contoh:</li>
<ul>
<li>Agus M. J. Alam, Aplikasi Database dengan SQL Server 2000 dan Visual Basic 6.0, Cetakan ke 11, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.</li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li>(judul jika dalam bahasa inggris harus italic dan bold)</li>
</ul>
<ul>
<li>Kutipan dan gambar dari buku sumber lain harus di cantumkan di daftar pustaka.</li>
</ul>
<ul>
<li>Kalau download : (materi/jurnalteknikhasil download)</li>
</ul>
<ul>
<li>Nama Penulis, Judul, Address (www. .... ), Hari ...., Tanggal ... , Jam ... .</li>
</ul>
<ul>
<li>Daftar Pustaka disusun Alphabetis berdasarkannamapengarang.(F, 2013)</li>
</ul>
 
 
</div>
<div>
Kerangka laporan Kerja Praktek (KP), juga terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan masingmasing bagian terdiri dari hal-hal berikut: 
<ol>
<li>Bagian awal: halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel.</li>
<li>Bagian utama: pendahuluan, gambaran umum perusahaan, hasil kerja praktek (materi yang dipelajari), serta penutup (kesimpulan dan saran).</li>
<li>Bagian akhir: daftar pustaka, lampiran. (KP)</li>
</ol>
 
DAFTAR PUSTAKA 
admin. (2009, Agustus 03). Tatacara Penulisan Laporan Akhir Proyek. Retrieved from Alah Emboh Karepmu. Admin. (2011, Maret 15). Penuntun Penulisan Laporan Proyek Akhir Praktikum. Retrieved from Campus Life: http://kampusdotkom.blogspot.co.id/2011/03/penuntun-penulisan-laporan-proyek-akhir.html Admin. (2015, October 04). Sistematika & Format Penulisan Laporan Proyek Akhir. Retrieved from PKM FTI-UJ: http://pengabdiankepadamasyarakat.blogspot.co.id/2015/10/sistematika-format-penulisan.html F, D. H. (2013, April 03). Contoh Format Pembuatan Tugas Akhir. Retrieved from Dunia Informatika: http://ilmuduniainformatika.blogspot.co.id/2013/04/contoh-format-pembuatan-tugas-akhir.html KP, A. P. (n.d.). Aturan Penulisan KP. Academia.edu. 
</div>

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK

A. KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK 1) SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK Kulit muka/cover/sampu...

Bidang Ilmu Komputer

IZZUL XII MM 1 & 2

Fungsi Prinsip – prinsip Dasar Animasi

Pengertian Prinsip – prinsip Dasar Animasi

Peta Konsep Mata Pelajaran Teknik Animasi 2D

PEMBENTUKAN TIM KERJA

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR KERJA PROYEK

Footer Widget 2

Facebook

Business

Test Footer

Popular Posts

Footer 1

Business

Fashion

Technology

Sports

Videos

Flickr Widget

Advertising

Blog Archive

Contact Form